Photo by Anak Timor Hitz

Anak Timor Hitz merupakan salah satu komunitas asal pulau Timor, Nusa Tenggara Timur di Jakarta. Berdasarkan pantauan tim AIYA’s Blog melalui instagram, komunitas ini aktif membagikan informasi terkait budaya Timor dan  juga menjadi wadah penyalur bakat dan minat anak-anak Timor.

Menuju akhir akhir tahun 2019, komunitas Anak Timor Hitz di Jakarta menyelenggarakan sebuah kegiatan dengan tajuk Timorland Fest 2019 dalam rangka menyambut hari ulang tahun Provinsi Nusa Tenggara Timur ke 61 pada 20 Desember 2019 mendatang.

Berlokasi di Anjungan Nusa Tenggara Timur – Taman Mini Indonesia Indah, kegiatan yang mengusung tema besar kebudayaan khas Timor ini dibuka dengan penampilan spesial dari anak-anak berbakat asal Timor yang membawakan tarian dan nyanyian. Berto Pah, seorang maestro sasando – alat musik NTT juga hadir memeriahkan acara ini.

Jhon Atti sedang menjelaskan ragam kain tenun yang digunakan oleh model

Kegiatan Timor Land Fest 2019 turut mengundang Jhon Atti seorang budayawan sekaligus fotografer asal Timor yang menaruh minat besar dalam melestarikan kain tenun NTT, khususnya Timor melalui foto. Beberapa karya beliau berupa juga dihadirkan dalam acara ini dalam bentuk pameran foto dan lukisan.

“Saya ingin melesatarikan kebudayaan lewat kain tenun dan menyampaikannya lewat lensa kamera berupa foto” ucap Jhon Atti.

Foto dan lukisan karya Jhon Atti yang dipamerkan dalam kegiatan Timor Land Fest 2019

Selain itu, ada juga Natalia Iggritha Deppa seorang mahasiswi asal Sumba yang juga menaruh perhatian besar terhadap tenun NTT. Selama ini, gadis yang akrab disapa Inggrit ini selalu menggunakan tenunan setiap harinya sebagai bentuk kampanye penggunaan kain tenun dan menjadikan tenun itu sebagai identitasnya.

“Kalau saya pribadi, mengusahakan setiap hari untuk minimal menggunakan kain tenun, karena saya berasal dari Sumba jadi kebanyakan saya menggunakan tenun Sumba” ungkap Inggrith.

Inggrith sedang memperagakan penggunaan kain tenun. Photo from @deppanatalia

Workshop mengenai kain tenun ini ditutup dengan peragaan penggunaan kain tenun sebagai busana tanpa perlu menggunakan jahitan yang diperagakan oleh Inggrith. Para pengunjung juga diberikan kebebasan untuk mencoba beberapa kain tenun yang disediakan panitia untuk digunakan sebagai properti foto.

Selama acara berlangsung, peserta kegiatan ini juga dapat menikmati kuliner khas Timor yaitu Jagung Ketemak – yang merupakan olahan pangan lokal dari Timor dengan bahan dasar jagung yang direbus bersama kacang, daun pepaya dan sayur lainnya serta disajikan bersama ikan teri atau ikan asin dan sambal lu’at khas Timor. Ada pula makanan khas yang disajikan oleh panitia untuk membangkitkan atmosfir Timor yaitu ubi dan pisang rebus. Nikmat!

Jagung Ketemak khas Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur

Timor Land Fest 2019 tidak hanya menampilkan kebudayaan khas dari Timor namun juga menghadirkan pengisi acara, tarian, nyanyian, kebudayaan dari berbagai pulau yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini dilihat dari beberapa bintang tamu yang hadir menggunakan berbagai jenis kain tenun khas Nusa Tenggara Timur lengkap dengan aksesorisnya.

Acara ini ditutup dengan dansa bersama seluruh peserta yang hadir dan penampilan DJ asal Nusa Tenggara Timur. Timor Land Fest 2019 dapat menjadi sebuah awal yang baik dalam rangka penyebaran informasi terkait kebudayaan yang ada di Nusa Tenggara Timur, khususnya pulau Timor. Kegiatan ini juga dapat menjadi sebuah wadah untuk mempertemukan anak-anak Timor yang ada di tanah perantauan – Jakarta.

Congratulations, Anak Timor Hitz!