Nama saya Danti, saya adalah salah satu peserta AIYEP 2013/2014 dari Kalimantan Timur, Indonesia. Program AIYEP saya dilakukan di Sydney untuk fase Australia dan Sumatra Barat untuk fase Indonesia. Bagi saya, Program AIYEP ini sangatlah luar biasa dan merupakan suatu momen yang mengubah hidup saya. Berikut ceritanya…

Danti with her 'host sisters' at a festival in Sydney. Photo: Fati Ramadhanti

Danti bersama saudara-saudara dari host family sesaat festival di Sydney. Foto: Fati Ramadhanti

Sudah tiga tahun semenjak saya ikut berpartisipasi pada program AIYEP dan ingatan itu masih sangat melekat dipikiran saya. Selama AIYEP, saya belajar banyak tentang Australia mengenai budaya, sejarah, nilai-nilai, cuaca, makanan, acara-acara tahunan, binatang dan lain-lain. Pengalaman ini sangat menakjubkan, terutama karena saya adalah peserta AIYEP. Kenapa demikian? Karena AIYEP memberikan saya banyak pengalaman yang tidak bisa saya dapatkan bila saya secara pribadi pergi ke Australia. Selama empat bulan program, semua kegiatan telah dijadwalkan dan semua GRATIS!

Lebih daripada itu, saya mendapatkan banyak sekali pengalaman berharga, seperti tinggal bersama host family, bernyanyi dan menari di depan anak sekolah, liburan yang sangat menyenangkan, bekerja di perusahaan Australia dan mendapat banyak network baru. Semua dalam satu program. Menakjubkan, bukan? Karena AIYEP saya juga mendapatkan kesempatan istimewa untuk bertemu dan disambut oleh Gubernur New South Wales, Walikota Kiama, DFAT, Konsulat Jendral Indonesia di Sydney, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Danti - Me and Greg Moriarty

Danti bersama mantan Dubes Australia ke Indonesia, Greg Moriarty. Foto: Fati Ramadhanti

Pada saat AIYEP, saya belajar banyak hal dan bertemu banyak orang baru dalam waktu yang singkat. Saya bisa menyebutkan puluhan hal menarik yang saya temukan di Australia. Namun, di sini saya hanya akan menceritakan tiga hal yang menurut saya paling menarik. Pertama, Australia banyak memiliki acara-acara yang sangat menyenangkan. Salah satunya adalah ‘Jurassic Lounge’ yang diadakan di Museum Australia. Acara ini sangat menarik karena diadakan di museum. Tidak seperti museum pada umumnya, pada acara ini banyak hal lain yang ditambahkan di dalam museum tersebut, seperti permainan, musik, pencahayaan khusus, photo booths dan kafe. Puncak dari acara ini adalah pada saat penyelenggara acara memainkan musik dari tahun 1980 hingga 2010 secara berurutan dan semua orang yang berada disana ikut bernyanyi bersama. Hal ini mengingatkan saya kembali ke masa-masa saya saat bersekolah dulu. Ide mengemas acara anak muda ini di sebuah museum, menurut saya sangatlah kreatif. Saya berharap Indonesia segera bisa mengadakan acara seperti ini juga.

Hal kedua yang sangat menarik tentang Australia adalah budaya kerjanya. Pekerja di Australia sangat disiplin dan terorganisir. Selama saya bekerja disana, supervisor saya yang hanya lebih tua tiga tahun dari saya, sangat pintar dan berbakat. Pada usianya yang masih sangat muda, dia sudah menjadi seorang project manager, bisa berbahasa Prancis dengan sangat lancar, mendapatkan beasiswa untuk sekolah Master dan sudah mengetahui banyak hal mengenai investasi untuk masa depannya. Dia bahkan mengajari saya bagaimana cara untuk memilih saham yang baik untuk berinvestasi. Hal ini sangat menginspirasi dan membuat saya bertekad untuk menjadi orang yang lebih baik.

Danti - Me and My Supervisor - Sydney

Bersama pembimbing di Sydney. Foto: Fati Ramadhanti

Hal ketiga yang menurut saya menarik adalah kebiasaan orang Australia pada saat makan siang. Saya sangat terkesan karena orang Australia senang makan siang (sambal piknik kecil) di taman. Di Indonesia, hal itu sangat jarang terjadi.

Saya mendapat banyak kesempatan bagus, mengunjungi banyak acara tahunan dan budaya, dan melihat banyak perbedaan selama saya menjalani program AIYEP. Semua yang telah saya sebutkan di atas, mungkin akan terdengar sangat biasa dan sederhana untuk para orang Australia. Namun, untuk saya pribadi, hal ini adalah hal yang baru. Pengalaman-pengalaman selama saya di Australia, sudah mengubah sudut pandang, nilai-nilai kehidupan, bahkan mungkin sudah mengubah hidup saya secara keseluruhan.

Di program AIYEP, saya tidak hanya menemukan jati diri saya sendiri, namun saya juga telah menemukan sekelompok orang yang sudah saya anggap seperti keluarga saya sendiri. Sekarang, ke manapun saya akan pergi ke provinsi-provinsi di Indonesia atau ke negara bagian di Australia, saya memiliki teman yang bisa saya kunjungi. Selain itu, pengalaman, skills dan networks yang saya dapatkan pada saat AIYEP juga telah membantu saya mendapatkan pekerjaan dan beasiswa untuk melanjutkan studi saya.

Cultural performance for AIYEP participants. Photo: Fati Ramadhanti

Pertunjukan kultural bagi peserta AIYEP. Foto: Fati Ramadhanti

Berdasarkan hal inilah, saya merasa lebih banyak orang Indonesia yang harus mengenal Australia. Begitu juga sebaliknya, lebih banyak orang Australia yang harus mengenal Indonesia. Hanya dengan merasakan dan menjalani perbedaan kebudayaan itu sendirilah kita dapat memahami dan lebih menghormati kebudayaan orang lain serta menyadari kesamaan-kesamaan yang sebenarnya kita miliki. Karena, Indonesia dan Australia pada dasarnya adalah “tetangga”, negara kita terletak berdampingan. Dengan saling memahami dan meghormati, orang Indonesia dan orang Australia dapat menjalin hubungan yang lebih baik secara perseorangan maupun sebagai suatu negara.

Refleksi ini adalah bagian kedua dari serangkaian refleksi dari para peserta Program Pertukaran Pelajar Australia-Indonesia (AIYEP). Bacalah lebih banyak tentang pengalaman peserta AIYEP di sini. AIYA ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Samantha Howard atas bantuan yang cukup besarnya dengan menyunting artikel-artikel dalam seri ini. Dia dapat ditemukan online di sini dan di sini.