Seorang filmmaker Indonesia, Joko Anwar, kembali menggemparkan perfilman Indonesia dengan film Pengabdi Setan yang rilis di tahun 2017.

Film yang merupakan remake dari Satan’s Slaves di tahun 1982 yang bercerita tentang sebuah keluarga yang mulai diganggu dengan hantu ibunya dan kejadian-kejadian aneh lain di rumah mereka.

Secara visual, film yang sengaja disetting di tahun 1981 ini berhasil membawa penonton melihat kehidupan di era tahun 80-an dimulai dari bentuk rumah gaya Eropa dengan suara berderit, pakaian sederhana yang digunakan bahkan sampai tipe kuburan yang terletak tepat di depan rumah keluarga Mawarni (Ayu Laksmi).

Suasana hutan menyeramkan yang berhasil diciptakan dengan musik Kelam malam yang diputar terus-menerus di dalam film telah membuat penonton Indonesia Film Festival di ACMI 26 April 2018 lalu merasakan kehadiran sang Ibu di setiap scene filmnya. Tak heran jika film hasil kolaborasi antara Rapi Films dan CJ Entertainment dari Korea Selatan ini mampu menjadi salah satu film yang paling banyak ditonton bukan hanya di Indonesia melainkan Malaysia, Australia bahkan sampai ke Amerika.

Dalam film Pengabdi Setan 2017 ini, Joko Anwar tampaknya ingin lebih bercerita tentang awal mula banyak setan dan kejadian aneh lain yang menghampiri keluarga ini. Hasilnya, film ini terasa lebih emosional dan mencekam diiringi dengan canda tawa yang dilemparkan antar anggota keluarga dalam percakapannya di film ini.

Sepeninggal Mawarni, sang suami (Bront Palarae) dan keempat anaknya Rini (Tara Basro), Tony (Endy Arfian), Bondi (Nasar Annuz) dan Ian (Muhammad Adhiyat) harus hidup dengan masalah keuangan hingga Rini harus berhenti kuliah, Tony menjual motornya dan Bondi tidak bisa membeli seragam sekolah baru. Akhirnya pun, sang Ayah harus pergi ke kota, meninggalkan anak-anaknya sendirian dan dimulailah cerita aneh dan tragis terjadi.

Plot cerita mulai berkembang ketika Rini bertemu dengan Hendra (Dimas Aditya) yang melihat sosok wanita di rumah Rini dan Tony yang didatangi oleh sang Ibu sedikit demi sedikit mulai melihat kenyataan bahwa sang Ibu mengganggu mereka. Setelah sekian lama diganggu, mereka akhirnya mengetahui bahwa sang Ibu ingin mengambil Ian dari keluarga mereka. Rini dan dibantu oleh Budiman (Egi Fedly) berusaha mengungkap jawaban atas kejadian aneh yang menimpa keluarganya.

Setelah dua kali menghadiri Indonesia Film Festival (IFF), film Pengabdi Setan merupakan salah satu film yang dinanti-nantikan oleh penonton karena merupakan film yang mencapai 4,2 juta penonton di Indonesia di penghujung tahun 2017 lalu.

Walaupun menyisakan beberapa pertanyaan, film yang berhasil menyabet beberapa gelar piala citra dan awards lain dari luar negeri mampu membuat penonton di ACMI berteriak ketakutan. Kualitas suara dan acting memukau para pemainnya, membuat saya mengakui bahwa film ini layak mendapat gelar film terbaik.

Selain sisi mistis yang disajikan, nilai kekeluargaan yang dijunjung tinggi Indonesia juga sangat tampak pada film Pengabdi Setan.

Baca resensi film lain dari IFF di AIYA Blog.