Diterjemahkan oleh Lotte Troost- AIYA National Translator

Emily Heng saat ini menjabat sebagai Direktur Operasi AIYA, setelah dia menjabat sebagai Koordinator Operasi (Australia), dan Presiden Cabang Victoria. 

Sebagai mahasiswa yang sedang berada di tahun terakhir gelar gandanya di Hukum dan Studi Global di Monash University, Emily tetap terlibat dalam cabang Victoria dan menghadiri acara AIYA. 

Sebagai bagian dari kampanye rekrutmen AIYA Nasional, tim Blog kami mewawancarai Emily tentang pengalamannya selama menjadi anggota AIYA.

Emily tetap menghadiri Pertukaran Bahasa mingguan yang diadakan oleh AIYA Victoria.

Mengapa kamu bergabung dengan AIYA?

Aku bergabung dengan AIYA karena aku sangat berminat pada hubungan Australia-Indonesia, ketertarikan itu bermula saat aku SMA. Aku belajar bahasa Indonesia sejak Year 9 sampai Year 12. Selama Year 12, aku mencari peluang untuk tetap berhubungan dengan Indonesia, jadi ketika aku kuliah di Monash University aku bertemu beberapa orang melalui program Berbahasa. Program ini mirip dengan Language Exchange tetapi diselenggarakan Monash. Di sana aku bertemu dengan orang-orang dari AIYA. Aku menyadari bahwa AIYA menawarkan banyak peluang yang dapat menghubungkan aku ke hubungan bilateral.

Apa peran kamu dalam AIYA?

Saat ini aku menjabat sebagai Direktur Operasi dan aku bertanggung jawab atas perencanaan acara di tingkat nasional dan cabang. Misalnya, kami akan segera mengadakan acara pemutaran film dokumenter ‘As Worlds Divide’, dan saya bekerja sama dengan sutradara untuk melaksanakan pemutaran film tersebut. Selain itu, aku juga bekerja sama dengan koordinator lain, yaitu Darcy, Wisnu dan Khansa. Kami bersama-sama mengkoordinasikan acara online Australia dan Indonesia.

Apa yang kamu kerjakan selama minggu biasa di AIYA?

Aku biasanya mengadakan beberapa rapat online dengan tim nasional, serta berbagai tim Indonesia, Australia, dan tim digital. Selain, aku juga akan merespons email tentang peluang, seperti proyek yang dapat dilaksanakan oleh cabang. 

Aku juga bekerja sama dengan tim-tim tertentu secara reguler. Misalnya, baru-baru ini aku bekerja sama dengan tim Keterlibatan Penduduk Asli (Kumpul) dan Proyek Khusus Wanita, keduanya berjalan dengan dikoordinasi oleh Sophie, Sekretaris kami. Sebagai Direktur Operasi, aku membantu memberitahu mereka tentang proses acara kami, dan aku memastikan bahwa acara mereka selaras dengan misi dan visi AIYA. 

Aku juga menggunakan WhatsApp hampir setiap hari (meskipun aku mencoba menghindari bekerja sekali seminggu)!

Emily mengadakan sesi pengenalan proses acara

Apa pengalaman yang bisa kamu dapatkan saat jadi relawan di AIYA?

Aku meningkatkan keterampilan interpersonal dan komunikasi. Di AIYA kamu dapat bertemu dengan orang-orang dari macam latar belakang… jadi kamu benar-benar belajar untuk memiliki berbagai cara komunikasi dalam menyelesaikan masalah. Menurut aku, melalui ini kamu dapat mengembangkan keterampilan bermanfaat yang bakal dibutuhkan di dunia kerja.

Mengapa kamu akan merekomendasikan teman-teman untuk bergabung dengan AIYA?

Aku sangat merekomendasikan teman-teman untuk mengikuti AIYA Nasional, karena kamu dapat bekerja sama dengan berbagai orang yang memiliki bakat dan pengetahuan yang berbeda-beda. Misalnya, kamu dapat bekerja sama sangat erat di seluruh tim, seperti tim Komunikasi dan cabang di seluruh Australia dan Indonesia. Bekerja sama dengan orang yang berasal dari latar belakang yang berbeda akan menawarkan kamu beberapa kemampuan yang berbeda pula. Misalnya, di AIYA aku mempelajari bagaimana cara menggunakan Canva. Kamu juga akan bertemu banyak teman baru – temanku berada di berbagai kota di Indonesia dan Australia! 

Kunjungi https://www.aiya.org.au/jobs/ untuk informasi tentang kesempatan bergabung di AIYA.